OPTIK
Optik
adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang sifat-sifat cahaya. Ada dua
pembagian ilmu optik, yaitu optik fisis dan optik geometri. optika fisis
mempelajari dispersi, interferensi, difraksi cahaya dan sebagainya. Sedangkan
optik geometri mempelajari sifat-sifat pemantulan dan
pembiasan. Dimana cermin berkaitan dengan hukum-hukum pemantulan sedangkan
lensa berkaitan dengan hukum-hukum pembiasan.
CERMIN
Cermin merupakan suatu benda yang
sangat halus dan mampu memantulkan cahaya.Cermin adalah benda yang dapat
memantulkan hampir seluruh cahaya yang datang.
A.
CERMIN DATAR
Cermin datar adalah sebuah cermin yang permukaan
pantulnya beruapa sebuah bidang datar. Cermin datar memiliki sifat-sifat
sebagai berikut.
- jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin
- tinggi bayangann yang berbentuk sama dengan tinggi bendanya
- bayangan bersifat maya.
- tinggi bayangann yang berbentuk sama dengan tinggi bendanya
- bayangan bersifat maya.
Di dalam cermin datar terdapat empat sifat bayangan,
yaitu :
- maya
- sama besar dengan bidangnya
- sama tegak dan menghadap berlawanan arah terhadap bendanya
- jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak bayangan terhadap cermin
- maya
- sama besar dengan bidangnya
- sama tegak dan menghadap berlawanan arah terhadap bendanya
- jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak bayangan terhadap cermin
1.
GAMBAR
2.
HUKUM
Hukum pemantulan pada
cermin datar: “sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu
bidang datar” , ” sudut datang selalu sama dengan pantul”. Cermin datar adalah
cermin yang permukaannya datar.
3.
RUMUS
pada cermin datar, Untuk benda nyata
maupun benda maya berlaku persamaan
s = - s'
y = y'
M = | y'/y | = +1
Dengan :
s = jarak benda
s' = jarak bayangan
y = tinggi benda
y' = tinggi bayangan
Jika dua buah cermin datar disusun berhadapan dengan sudut apit sebesar α,
maka jumlah bayangan yang terbentuk dapat ditentukan dengan persamaan :
n = (360/Sudut antara dua cermin) – m;
di mana : n = jumlah bayangan
m = 1 , apabila hasil (360/sudut antara dua cermin ) bernilai genap
m= 0 , apabila hasil (360/sudut antara dua cermin ) bernilai ganjil
4.
CONTOH PADA KEHIDUPAN SEHARI HARI
Biasa digunakan untuk
:
1. Bercermin
2. Berhias
A.
CERMIN CEKUNG
Cermin cekung memiliki permukaan pemantul yang
bentuknya melengkung atau membentuk cekungan. Garis normal pada cermin cekung
adalah garis yang melalui pusat kelengkungan, yaitu di titik M atau 2F. Sinar
yang melalui titik ini akan dipantulkan ke titik itu juga.
Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul atau
konvergen. Ketika sinar-sinar sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar
pantulnya akan berpotongan pada satu titik. Titik perpotongan tersebut
dinamakan titik api atau titik fokus (F).
Ketika sinar-sinar datang yang melalui titik fokus
mengenai permukaan cermin cekung, ternyata semua sinar tersebut akan
dipantulkan sejajar dengan sumbu utama. Akan tetapi, jika sinar datang
dilewatkan melalui titik M (2F), sinar pantulnya akan dipantulkan ke titik itu
juga.
1. GAMBAR
Sifat istimewa Cahaya
(sinar) yg dipantulkan Cermin Cekung
1. Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama akan
dipantulkan melalui fokus
2. Sinar datang yang melewati fokus akan dipantulkann
sejajar dengan sumbu utama.
i.
Jika benda berada di ruang I,
maka bayangan berada di ruang IV. Sifat bayangannnya adalah maya, tegak, dan
diperbesar.
ii.
Jika benda berada di ruang II,
maka bayangan berada di ruang III. Sifat bayangannnya adalah nyata, terbalik,
dan diperbesar.
iii.
Jika benda
benda berada di ruang III, maka bayangan berada di ruang II. Sifat bayangannya
adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.
2. RUMUS
Cermin Cekung berfokus positif. Jika benda dengan jarak S dari cermin maka
untuk mencari jarak bayangannya menggunakan rumus
f = fokus cermin
s = jarak benda dari cermin
s’ = jarak bayangan
s = jarak benda dari cermin
s’ = jarak bayangan
sedangkan perbesaran bayangannya menggunakan rumus
s = jarak benda dari cermin
s’ = jarak bayangan
h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda
s’ = jarak bayangan
h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda
untuk pembentukan jarak fokus cermin
:
f = ½ R atau R
= 2 f
R = jari-jari kelengkungan cermin
3.
CONTOH PADA KEHIDUPAN SEHARI HARI
Pemanfaatan cermin cekung cukup banyak diantaranya
·
Digunakan sebagai pemantul pada lampu mobil atau berbagai lampu sorot yang
lain
·
pemantul pada lampu senter
·
Sebagai antena parabola penerima sinyal radio
·
Sebagai pengumpul sinar matahari pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya
A.
CERMIN CEMBUNG
Pada cermin cembung,
bagian mukanya berbentuk seperti kulit bola, tetapi bagian muka cermin cembung
melengkung ke luar. Titik fokus cermin cembung berada di belakang cermin
sehingga bersifat maya dan bernilai negatif.
Cermin cembung memiliki sifat menyebarkan sinar (divergen). Jika sinar-sinar pantul pada cermin cembung kamu perpanjang pangkalnya, sinar akan berpotongan di titik fokus (titik api) di belakang cermin. Pada perhitungan, titik api cermin cembung bernilai negatif karena bersifat semu.
Cermin cembung memiliki sifat menyebarkan sinar (divergen). Jika sinar-sinar pantul pada cermin cembung kamu perpanjang pangkalnya, sinar akan berpotongan di titik fokus (titik api) di belakang cermin. Pada perhitungan, titik api cermin cembung bernilai negatif karena bersifat semu.
1.
GAMBAR
Sifat Sinar yang
dipantulkan cermin cembung
1. Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari fokus
1. Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari fokus
2. Sinar datang
yang menuju R akan dipantulkan kembali dari R
3. Sinar datang yang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama
2.
RUMUS
Rumus atau persamaan cermin cembung mirip seperti
cermin cekung hanya saja nilai fokusnya (F) negatif. Untuk rumus perbesaran
cermin cembung sama seperti cermin cekung
3.
CONTOH PADA KEHIDUPAN SEHARI HARI
1. Cermin Cembung dipakai sebagai
kaca spion berbagai alat transportasi
2. Sebagai Cermin Pencegah Tabrakan yang sering dipasang di pertigaan atau di
perempatan jalan